Energi kata Maaf, Tolong dan Terima kasih
Energi kata Maaf, Tolong dan Terima kasih
Oleh : Rahmatulloh
Dalam sebuah pribahasa mengatakan bahwa Lidah
bagaikan pedang ada pula yang mengatakan lidah tak bertulang.
Pribahasa-pribahasa tersebut diberikan lantaran memang ucapan dari mulut
seseorang harus mampu dijaga terlebih bagi mereka yang memeluk agama islam. Tak
jarang kita sendiri mengucapkan kata-kata yang mampu melukai orang lain secara
sadar maupun tidak sadar. Ucapan
seseorang diibaratkan pula seperti peluru, jika peluru yang keluar dari pistol
seorang tentara mampu melukai satu orang bidikannya secara terlihat namun beda halnya dengan
ucapan seseorang, jika seseorang mengeluarkan ucapan yang tidak layak diucapkan ia bukan
hanya mampu melukai satu orang namun ia mampu melukai banyak orang dari
ucapannya tersebut. Contohnya ketika beberapa waktu lalu ada pemimpin disebuah
daerah yang saat ini dipenjarah lantaran menghina ayat Al-Qur’an, memang
mulanya hanya ucapan yang keluar dari mulut namun ia mampu melukai ribuan
bahkan jutaan umat islam yang mendengar ucapannya.
Ibarat paku yang ditancapkan kedalam kayu
meski paku tersebut dapat dicabut dari kayu namun akan meninggalkan bekas
lubang dikayu tersebut. Oleh karenanya pentinglah bagi kita untuk menjaga tutur
kata agar tidak sampai melukai mereka yang mendengar ucapan kita. Dalam
kehidupan sehari-hari kita diperintahkan untuk menjaga ucapan kita agar sebisa
mungkin tidak melukai orang lain. Karena akhlak seseorang dapat terlihat dari
bagaimana seseorang berbicara dengan lawan bicaranya. Maka dari itu penting
bagi kita untuk dapat menjaga lisan kita dan memberikan ucapan-ucapan yang baik
dengan lawan bicara kita.
Dalam kehidupannya manusia harus mampu menjadi
makhluk sosial yang memiliki pribadi yang baik, oleh karenanya dalam
berinteraksi sosial kita sering kali berkomunikasi dan meminta bantuan kepada
orang disekitar kita. Berkomunikasi pun diperlukan adab dan etika agar kita
dapat berkomunikasi dengan baik terlebih Rasulullah SAW memberikan contoh
kepada kita bagaimana menjadi makhluk sosial yang baik. Ketika Rasul melakukan
salah beliau meminta maaf, ketika Rasul membutuhkan bantuan Rasul pun meminta
pertolongan, dan ketika diberikan pertolongan maka Rasul pun memberika ucapan
terima kasih atas pertolongan yang telah diberikan.
Dalam kehidupan sehari-hari sering kali kita
mengabaikan ketiga kata tersebut lantaran memang malas untuk mengucapkan atau
mungkin gengsi untuk mengucapkannya. Namun dari ketiga kata tersebut memiliki
dampak besar khususnya dalam psikologis baik untuk yang mengucapkan atau yang
diberikan ucapan tersebut. Berikut adalah ulasan berkaitan dengan kata Maaf,
tolong dan terimakasih.
· ---
Maaf
Ucapan maaf terkadang amat sulit kita ucapkan
lantaran karena kita sendiri yang tidak mengakui sebuah kesalahan atau memang
karena kita sendiri yang tidak mau mendahului meminta maaf lantaran memang
gengsi atau hal yang lain. Kata maaf sendiri kita ucapkan bukan karna kita yang
salah, ada kalanya saat kita tak memilik salah kita berinisatif untuk meminta
maaf untuk menjaga agar tidak timbul perpecahan. Termasuk salah satu karakter
dasar yang dimiliki manusia kata maaf banyak diajarkan dalam semua agama
termasuk dalam agama islam. Setiap orang, termasuk kita mungkin mengetahui
betapa pentingnya meminta maaf atas kesalahan atau kekeliruan yang kita buat
atau mungkin memaafkan kesalahan orang lain yang dilakukan kepada kita.
Dalam Al Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 178
Allah berfirman :
فَمَنْ عُفِيَ لَهُ مِنْ أَخِيهِ شَيْءٌ فَاتِّبَاعٌ بِالْمَعْرُوفِ وَأَدَاءٌ
إِلَيْهِ بِإِحْسَانٍ ۗ
Maka barang siapa yang mendapat suatu pemaafan
dari saudaranya, hendaklah (yang memaafkan) mengikuti dengan cara yang baik,
dan hendaklah (yang diberi maaf) membayar (diat) kepada yang memberi maaf dengan
cara yang baik (pula). (Al Baqarah : 178)
Selain didalam ajaran agama, dari sisi sains pun memiliki pandangan
tersendiri mengenai hal tersebut. Salah satunya didalam Ilmu
Psikoneuroimunologi menjelaskan bahwa mereka yang pendendam dan sulit
memberikan maaf untuk orang lain lebih mudah menderita penyakit fisik serta mental
dibandingkan mereka yang tidak memiliki prilaku pendendam, ini disebabkan orang
yang mendendam memiliki stok emosi yang banyak jika berada dekat dengan objek
kemarahan mereka dan mereka juga akan kehilangan emosi positif mereka ketika
dendam mereka mulai mendera.
Maka dari itu kata maaf sangat penting untuk
selalu kita ucapkan baik saat kita melakukan kesalahan ataupun sebagai bentuk
mengalah dan menghindari dari keributan dan pertengkaran.
---·
Tolong
“Nak, Tolong ambil kan pulpen bapak dimeja” atau “Maaf
saya minta tolong bawakan buku ini kepada beliau” kata kata tersebut terdengar
lebih baik ketika kita meminta bantuan kepada saudara kita, teman atau yang
lainnya. Sebagai mahluk sosial manusia cenderung hidup secara berkelompok
dengan manusia lainnya, dimana ini berarti manusia sebagai mahluk ciptaan Tuhan
tidak bisa hidup sendiri tanpa pertolongan dan keberadaan orang lain, ini
dikarenakan setiap orang memiliki keterbatasannya masing-masing.
Didalam
setiap pertolongan pasti ada yang namanya kata tolong, langsung maupun tidak
langsung itu merupakan alamiah dari sebuah permintaan tolong. Kata tolong itu
sendiri memang sangat sederhana , namun dengan kesederhanaannya itu kita jangan
lantas menyepelekan sebuah kata tolong, karena perlu diketahui bahwa kata dan
ucapan tolong sangat berdampak luar biasa pada psikologis atau perasaan orang
yang kita mitai tolong. Contoh bagaimana perasaan kita ketika kita dimintai
tolong untuk mengerjakan sesuatu, tetapi orang yang meminta tolong itu tidak
mengucapkan kata tolong malah mereka menyuruh dengan nada tinggi.
Tentunya kita pasti sangat marah dan merasa tidak dihargai
oleh orang tersebut dan bisa jadi kita menjadi benci kepada orang tersebut,
padahal penyebab hal ini hanya sebuah kata kecil yang berberbunyi “tolong”
tidak diucapkan. Dari sini saja bisa kita lihat bahwa sebuah
kata tolong itu benar-benar sangat penting di ucapkan ketika hendak meminta
tolong, karena tolong bukan hanya sekedar memeberi kesan sopan dalam sebuah
perintah, namun tolong juga secara tidak langsung menjadi bentuk penghargaan
bagi orang yang kita mintai tolong.
Islam
adalah agama yang tidak hanya mengatur hubungan antara Allah ta’ala dengan
hamba-hambaNya saja, akan tetapi juga mengatur hubungan antara manusia dengan
sesamanya. Oleh karena itu berbagai macam hukum ditetapkan dalam rangka
mengatur kehidupan manusia didunia ini.
Dalam
menjalani kehidupan ini manusia saling membutuhkan bantuan kepada yang lainnya.
Orang yang kuat membutuhkan yang lemah dan orang yang kaya membutuhkan orang
yang miskin dan begitu pula sebaliknya.
Dalam Al-Qur’an Surat Al Maidah ayat 2 yang berbunyi :
وَتَعَاوَنُوا
عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ
وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam
(mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat
dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah
amat berat siksa-Nya.” (QS. Al Maidah: 2)
Kata “Tolong” memang terdengar simpel namun
memiliki energi yang sangat besar terutama bagi pendengar atau bagi mereka yang
diminta bantuan.
---·
Terima Kasih
Mungkin ada beberapa orang yang pernah
merasakan berbelanja ditempat perbelanjaan dan setelah kita selesai melakukan
proses transaksi namun kasir tidak mengucapkan kata terima kasih mungkin akan
ada presepsi bagi pembeli bahwa sang kasir tersebut terkesan jutek dan tidak
tahu sopan santun. Atau saat kita diminta pertolongan dan kita melakukan apa
yang ia inginkan tapi peminta tolong tersebut tidak sedikit pun mengucapkan
rasa terima kasih.
Ucapan terima kasih adalah ucapan yang memiliki banyak makna. Namun
jika dilihat dari akar katanya terima kasih hanya terdiri dari dua kata yaitu
terima dan kasih, yang dimana ini memiliki arti bahwa setelah kita menerima
(terima) kita juga harus memberi (kasih), itulah secara umum makna dari terima
kasih. Apapun pandangan kita mengenai kata terima kasih ini, yang terpenting
adalah bagaimana cara kita mengucap kata terima kasih kepada orang yang telah
bersedia membantu kita, sekecil apapun bantuan itu. Sebab, hal tersebut
merupakan suatu keharusan yang paling tidak sebagai wujud penghargaan dan
penghormatan kita kepada mereka, termasuk didalamnya rasa syukur kita terhadap Allah SWT.
Dalam sabda Nabi
SAW yang berbunyi :
مَنْ لاَ يَشْكُرُ النَّاسَ لاَ
يَشْكُرُ اللَّهَ
Barang siapa tidak berterima kasih kepada manusia, dia tidak
berterima kasih kepada Allah (HR. Ahmad)
Dalam hadits tersebut menjelaskan kepada kita bahwa
berterima kasih merupakan perintah yang telah dicontohkan oleh Nabi SAW. Lantas,
bagaimanakah cara kita berterima kasih Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda:
مَنْ صُنِعَ إِلَيْهِ مَعْرُوفٌ فَقَالَ لِفَاعِلِهِ جَزَاكَ اللَّهُ خَيْرًا فَقَدْ أَبْلَغَ فِى الثَّنَاءِ
Barangsiapa diperlakukan baik
oleh orang lain kemudian ia berkata kepadanya “jazaakallah khairan” (semoga
Allah membalasmu dengan kebaikan), maka ia telah memujinya dengan
setinggi-tingginya. (HR. Tirmidzi, Al Albani berkata: “shahih”).
Kata
terima kasih juga merupakan sebuah
ungkapan yang dapat memberikan energi positif bagi yang memberi maupun yang
diberi ucapan terimakasih, akan tetapi ucapan tersebuat akan lebih dasyat lagi
bila kita tidak hanya sekedar mengucapkannya saja. Kita sesekali perlu
memberikan imbalan baik berupa materi ataupun jasa, dan tentu saja doa yang
tulus juga, maka terimakasih kita itu akan sangat dihargai oleh orang yang
pernah membantu kita , dan selain itu juga rasa terima kasih kita kepada sesama
bisa juga menjadibentuk rasa syukur kita kepada Tuhan, karena Beliaulah yang
selalu memberikan bantuan kepada kita melalui orang-orang-Nya dan memberikan
kenikmatan hidup ini kepada kita.
Semoga Bermanfaat .... !!!
Comments
Post a Comment