Konseling Individual pada kanak-kanak dengan pendekatan doa harian
Allah SWT menciptakan segala sesuatu secara berpasang-pasangan, langit dan
bumi, siang dan bumi, begitu pula manusia yang diciptakan secara
berpasang-pasangan. Dan bagi setiap manusia yang telah memiliki pasangan dalam
hidupnya maka sudah pastilah ia mendambakan lahirnya buah hati sebagai
pelengkap dalam kehidupannya. Anak adalah salah satu amanat yang Allah berikan
kepada mereka para orangtua sebagai harta berharga yang dimiliki oleh para
orangtua yang kelak akan menjadi penolong bagi kedua orangtua baik saat masih
di dunia maupun ketika sudah berada di akhirat. Maka setiap orang tua yang
telah diberikan buah hati sebagai amanat dari Allah SWT haruslah ia menjaga
amanat tersebut.
Merupakan suatu kebahagiaan tersendiri bagi setiap orangtua yang telah dikaruniai
buah hati. Bagaimana tidak, bukan hanya sebagai amanat yang diberikan Allah
SWT, anak juga merupakan aset yang dimiliki setiap orangtua. Bukan hanya itu
saja, anak mendapatkan tempat yang istimewa disisi Allah SWT sebagai salah satu
amalan yang tidak akan terputus hingga hari kiamat. Tentulah anak yang memiliki
tempat tersebut ialah anak yang sholeh, yang selalu berbakti kepada kedua
orangtua serta mendoakan kedua orangtuanya baik saat masih di dunia maupun
ketika kedua orang tuanya telah tiada.
Pada dasarnya setiap anak dilaharikan dalam keadaan bersih dan suci, justru
orangtua nyalah yang memiliki andil besar untuk menjadikan anaknya seperti apa.
Dalam hadits Nabi SAW “Setiap bayi dilahirkan dalam keadaan fthrah, orang tua
nyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani atau Majusi” (Muttafaq Alaih).
Jelaslah bahwa orang tua nyalah yang pertama kali memberikan pendidikan kepada
anaknya dan rumahnya menjadi sekolah pertama bagi si anak tersebut. Akan
seperti apa dan bagaimana setiap anak tergantung dari bagaimana orang tua
mendidiknya sepeti pepatah mengatakan
“Buah jatuh tak jauh dari pohonnya”.
Oleh karenanya untuk menjadikan anak yang sholeh maka orang tua harus
memberikan contoh yang baik pada anak agar anak menjadi sosok yang baik dan
juga sholeh/ah. Salah satu cara agar menjadikan anak-anak yang baik maka kita
harus mampu membiasakan anak melakukakn hal-hal yang baik sepeti membaca doa
saat akan melakukan kegiatan atau yang lainnya.
Berikut adalah pengalaman saya dalam melakukan pendekatan kepada seorang
anak dalam pembiasaan membaca doa sebelum melakukan kegiatan.
A. Assesment
Dalam melakukan berbagai macam kegiatan khususnya dalam
dunia bimbingan dan konseling akan lebih baik jika dilakukan proses assesment
terlebih dahulu agar dapat memudahkan dalam dalam menjalankan layanan bimbingan
dan konseling. Begitupula apa yang saya lakukan sebelum melakukan pendekatan
kepada anak dalam proses pembiasaan melakukan doa harian dalam kegiatan
sehari-hari. Berikut adalah profile tentang seorang anak
serta orangtuanya yang akan saya
paparkan dalam tulisan saya berikut.
Nama :
Nafla Khaira Al-Muardi
Tempat tanggal lahir : Serang, 10 Januari 2015
Nafla, begitulah orang banyak memanggilnya, terlahir
sebagai anak pertama dari keluarga yang memiliki latar belakang keagamaan cukup
baik. Ayahnya bekerja sebagai karyawan swasta di wilayah kabupaten Serang dan
ibunya beprofesi sebagai ibu rumah tangga. Bukan hanya itu saja, kedua orang
tua nafla juga membuka usaha percetakan di rumahnya yang dikelola langsung oleh
kedua orang tua nafla. Ketika ayahnya bekerja, nafla dan ibunya berada dirumah
dan ibunya menjaga kios percetakan yang berada di rumahnya.
Dalam mengasuh anak pertamanya orang tua selalu
memberikan pengasuhan yang baik meski dalam kesibukannya, kedua orang tuanya
tetap mengasuhnya sendiri tanpa menitipkannya kepada orang lain. Ia adalah anak
yang aktif, sejak usianya masih tiga tahun ia mulai diajak berkomunikasi dan
belajar mulai dari huruf hijaiyah atau yang lainnya dengan cara mengikuti
ucapan orang tuanya. Saat ini ia bersekolah di sebuah
Taman Kanak-kanak (TK) didekat
rumahnya.
B. Diagnosa
Disekolahnya ia termasuk anak yang riang dan mudah
bergaul, selain itu juga ia termasuk anak yang semangat ketika belajar walaupun
ia belum bisa menulis tapi ketika ia diajarkan menulis ia mengikuti dengan baik
dan ia juga dapat dengan mudah mengingat apa yang dikatakan begitu pula saat
saya mengajarkan beberapa doa harian dengan cara saya mengucapkan lalu diikuti secara
berulang-ulang sehingga ia hafal dan saya tinggal menyebutkan nama doanya dan
si anak mulai mengucapkan doa tersebut. Dalam prakteknya saya juga meminta
bantuan agar orang tua ikut membantu dalam proses aplikasi bacaan doa agar
dapat diamalkan melalui pembiasaan melakukan doa sebelum dan sesudah memulai
kegiatan.
C. Treatment
Pada tahap Treatment ini saya memberikan pengajaran
beberapa doa harian yang sering digunakan
dalam kegiatan sehari-hari seperti doa mau makan, sesudah makan, mau
tidur, bangun tidur, masuk wc, keluar wc dan beberapa doa pendek harian yang
lainnya. Dalam proses pengajaran anak terlebih dahulu kita membuat suasana yang
menyenangkan terlebih saat anak sedang mau diajak belajar karena diusia yang
masih kanak-kanak terkadang rasa ingin bermainnya lebih tinggi dan ketika sudah
tidak mood untuk belajar maka si anak akan menangis dan tidak mau diajak
belajar. Untuk doa harian yang diberikan terlebih dahulu saya membacakan doa
yang mudah dihafal kemudian anak mengulangi apa yang saya katakan sambil
menadahkan tangannya.
Dalam pelakasanaan mengajarkan doa-doa harian memang
diawalnya agak sedikit kesulitan karena sudah terlalu akrab antara saya dan si
anak karenanya ketika ingin belajar si anak malah mengajak bermain atau
mengajak bercanda. Melihat kondisi tersebut saya mulai mencari cara agar si
anak bisa diajak belajar doa-doa harian dan ketika sudah mau diajak belajar barulah
saya memberikan pengajaran baik dengan metode bernyanyi ataupun dengan
mengulangi ucapan yang saya ucapkan.
Pada prosesnya pasti ada saja kesulitan yang dihadapi
baik berupa saat anak rewel atau saat anak tak mau mengaplikasikannya. Disaat itulah
kita juga mengajak kerjasama kepada orang tuanya agar mendukung pembiasaan
dalam melakukan pembiasaan doa karna terkadang anak lebih mudah belajar dengan
orang terdekatnya.
D. Evaluasi
Pada awalnya saya sendiri mengalami sedikit kesulitan
dalam melakukan pembelajaran dan pengulangan doa harian kepada anak kecil. Namun
memang masa-masa seperti itulah pembelajaran yang seperti demikian seharusnya
dilakukan terlebih saat anak mulai beranjak dewasa anak tersebut sudah terbiasa
dengan doa-doa yang diucapkan.
Dalam perjalananya memberikan pembelajaran doa harian
secara aplikatif dapat dikatakan susah-susah gampang. Semua tergantung dari
proses pembiasaan melakukan kegiatan tersebut apakah orang terdekatnya mampu
memfasilitasi sang anak untuk melakukan hal tersebut atau malah membiarkan
saja. Dalam pengamatan saya setelah beberapa hari pemberian doa harian sang
anak mulai mengaplikasikan meskipun harus selalu diingatkan. Disitulah peran
orang terdekat memiliki andil besar dalam proses aplikasi doa harian pada
anaknya. Dan dalam pengamatan saya dalam beberapa hari setelah melakukan
pembelajaran sang anak memberikan respons positif. Sang anak mulai terbiasa
memulai kegiatan dengan membaca doa. Terkadang pula sang anak menanyakan doa
yang belum ia ketahui kepada ibunya dan terkadang pula saat orang tuanya lupa
mengingatkan justru malah anaknya yang mengingatkan untuk terlebih dahulu
membaca doa.
Dari sini kita mengambil kesimpulan bahwa anak yang
pintar dan sholeh akan tercipta dari proses pendidikan yang tidaklah singkat. Sang
anak harus sedari dini diberikan layanan pendidikan yang memberikan kenyamanan
serta semangat dalam melakukan proses pembelajaran yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari.
Semoga bermanfaat.....
MGM Grand Hotel and Casino - Mapyro
ReplyDeleteFind your way around 사천 출장마사지 the casino, with information 여주 출장마사지 and directions. 서산 출장마사지 The casino is part of MGM 경기도 출장마사지 Resorts 안양 출장샵 International (MGM), a corporation registered in